Saat
ini diriku sudah lemah. Lemah karena ku jauh dari kekuatanku, kekuatanku adalah
keluargaku tercinta. Ku sungguh tidak bisa berfikir seperti biasanya, mungkin
karena di sini ku telah salah mengambil pilihan, yang menyebabkan ku
tersudutkan. Sekarang aku harus bagaimana.? Ku pun bingung untuk menjawab
pertanyaan itu. Semua buyar karena kesalahan yang sepeleh. Semua buyar karena
emosiku yang tidak bisa di kendalikan.
Problem
terbesarku saat ini adalah ku rindu kepada kedua orang tuaku, ku rindu dengan
sahabat-sahabat yang paling mengerti dengan situasiku. Ku rindu dengan motivasi
dari almarhuma pacarku, yang pada hari ini sudah genap 4 Tahun pekergiannya
untuk selamanya. Aku hanya bisa berdoa buat dikau adinda, semoga kau di terimah
di sisi Tuhan yang maha Kuasa. Tidak ada yang bisa mengantikan ketulusan
cintamu, pengorbananmu, kesetianmu, sampai saat ini. Walaupun saat ini aku
sudah berusaha tuk mendekati wanita lain, tapi tetap terlintas nama mu di dalam
pikiran dan hatiku.
Aku
harus bagaimana tuk bisa bertahan lebih lama di rantau ini. Ku tak mungkin
membuat orang tuaku kecewa dengan tindakan bodohku, ku juga tak mungkin untuk
bertahan lebih lama di tempat yang bahkan ku tidak menguasai sudut demi sudut
kota ini.
Tuhan
bantu aku, Bantu tunjukkan jalan yang terbaik dalam hidupku. Apa ini teguran-Mu
karena aku sudah menyia-nyiakan perintah-Mu. Tuhan jika ini benar cambukan buat
ku, ku terima dengan ikhlas. Karena aku sadar aku pantas untuk menerima
cambukan ini, karena kau adalah pemilik jasad dan nyawa ini. Tapi izinkanlah
aku tuk bisa berbuat satu kebaikan untuk kebahagian Ibu dan Bapak ku. Maka
tunjukanlah jalan-Mu untuk aku bisa mendapatkan apa yang di inginkan oleh Ibu Bapak
ku.
Saat
ini ku benar-benar menangis karena kerindu yang sebenar-benarnya rindu. Ibu,
seandainya kau bisa mendengar teriakanku ini. Ku akan berteriak bahwa Aku
sayang Sama IBU. Bapak jika kau bisa mendengar teriakan ini, Maka ku kan
berteriak Bawah terimah kasih atas segalanya yang telah kau berikan pada diri
ini.
0 komentar :
Posting Komentar