Kabar ini sementara aku selidiki kebenarannya, dan satu
persatu sudah mulai terbukti. Salah satu universitas Swasta yang katanya
ternama di Indonesia, mempraktekkan tindakan kecurangan dalam hal keuangan.
Kami mahasiswa baru disuruh membayar uang kuliah per
semester itu jauh lebih tinggi dari mahasiswa yang setahun lebih dulu masuk. Kalau
dari saya pribadi uang yang hampir menyentuh angka 10 juta itu sudah sangat
berarti sekali untuk kehidupan anak seorang petani.
Angka yang lumayan besar menurutku, yang seharusnya kita mendapatkan
fasilitas yang mendukung pembelajaran kita di kampus. Contoh yang paling
mendasar adalah masalah AC, yang seharus dengan nomial yang hampir menyentuh
angka 10 juta itu kita para mahasiswa baru sudah merasa kelas yang ber AC, akan
tetapi kita tidak merasakan kelas kita memakai AC. AC memang ada di kelas
tapi hanya formalitas semata. Terus contoh yang lain, yang paling mencolok di
universitas adalah kantinnya tidak ada, yang seharusnya dengan uang segitu
banyaknya sudah bisa membuat sebuah kantin walaupun hanya menjual sebagian
kecil makanan ringan sama minuman. Sementara dari pihak kampus katanya uangnya
belum bisa untuk membuat kantin, lah kenapa uang belum bisa buat kantin terus
bisa membuat Apartemen.?
Ini semua jadi tugas kita para mahasiswa. Benar kata
kakak-kakak barusan “Mahasiswa itu harus kritis dalam segala hal”, karena kata
Maha itulah yang membedakan kita dari siswa-siswa yang lain. Oke, buat kalian
anak orang kaya uang yang hampir menyentuh angka 10 juta itu kecil, tapi untuk
kami anak dari seorang petani, anak yang merantau tanpa saudara di kota ini
uang itu sangat berarti dalam kehidupan kami.
0 komentar :
Posting Komentar