Minggu, 14 Oktober 2012

Mengenang 5 Tahun kepergian Kekasih Tercinta


Dear..

Aku pengen menceritakan satu cerita yang pernah aku rasakan dan bahkan sampai saat ini. Pengalaman pahit di bulan oktober, tepat pada malam ini ku mengenang kepergian sang pujaan hati untuk selamanya.
Ku akan menceritakan awal mula ku bertemu dengannya sampai pada akhirnya dia pergi karena di panggil sang pencipta.

Awal ku bertemu dengan dirinya pada tanggal 24 November 2005 tepatnya 7 (tujuh) tahun lalu. Berawal dari keluargaku pindah ke Kota Manado, yang sebelumnya bermukim di suatu pedesaan di pinggiran kota Manado kurang lebih 2 jam perjalanan dari kota Manado. Karena keluargaku pindah ke Manado, akhirnya aku juga ikut pindah dan tinggal di Kelurahan Maasing kecamatan Tuminting Kota Manado. Tepat seminggu aku tinggal di Manado, tiba-tiba ada seorang gadis yang main di rumahku, ternyata dia anak dari teman ibuku. Akupun ngobrol banyak tentang dirinya, tentang sekolah, tentang kehidupnya. Akhirnya waktupun membawahku sampai pada titik dimana aku menyukainya. Pendekatan pun ku lakukan, tak memerlukan waktu sebulan ku langsung mengutarakan kata hatiku. Dia pun menerima ku sebagai pacar, yach namanya juga CiMon (Cinta Monyet). Ets,,, jangan salah, walaupun aku dan dia masih duduk di SMP, ternyata fikirannya udah kayak SMA loh, dia banyak merubah diriku sampai saat ini. Banyak sekali motivasinya yang sampai sekarang masih melekat dalam hati dan pikiranku. Tanggal jadian kita pun aku belum lupa 28 Desember 2005 masih segar dalam ingatanku.

Berjalan 3 (tiga) bulan hubunganku dan dia masih baik, masih rukun-rukun. Aku dan dia beda sekolah, akan tetapi belajar bersama, sampai-sampai ibu dan bapakku heran dengan kegiatan aku dan dia, kok beda sekolah tapi belajarnya bersamaan.

Setahun sudah hubungan kita berjalan harmonis tidak ada masalah yang berarti dalam hubungan kita. Sampai pada suatu hari aku harus fokus dalam ujian nasional (UN), jadi kita berkesepakatan untuk pending dulu sampai Ujianku selesai. Satu bulan terasa sama dengan setahun karena aku dan dia tidak pernah ketemu lagi. Dia sengaja menghindari ku, karena katanya dia takut kalau nilai ujianku berantakan.
Setelah satu bulan ujianku pun selesai. Begitu aku mau balik kerumah. Eh, tau-tau ada dia yang sudah berdiri di depan pintu masuk sekolahku, sambil tersenyum ku pun menghampiri dirinya. Diapun mengajak aku untuk jalan-jalan dulu baru balik kerumah.

Aku di ajak makan, nonton, pokoknya di ajak senang-senang setelah sebulan tidak pernah jalan-jalan lagi, karena fokus belajar untuk UN. Pada saat itupun hubungan ku dan dia kembali seperti biasanya.

Hubungan kitapun berusia satu tahun enam bulan. Bukan Cuma itu yang membuat diriku bahagia, ada kabar satu lagi yang membuatku bahagia. Kabarnya yaitu, aku lulus UN dan  kita pun merayakannya dengan acara makan-makan di suatu cafe tempat favorite kita deh. Di sanalah awal mula petaka itu datang menghampiri hubungan aku dan dia. Berawal dari ejekan temanku yang mengatakan “wah pacarmu gemuk yach zal”. Dia pun tersinggung dengan kata-kata teman aku, dan memutuskan untuk diet. Padahal aku sudah melarang mati-matian, tapi katanya buat kebahagian hubungan kita.
Sudah masuk sebulan kegiatan dietnya, aku pun belum melihat tanda-tanda kalau dia akan pergi meninggalkan ku. Dietnya bisa di bilang 70% berhasil, badannya dari 80Kg turun menjadi 60Kg, tapi tetap masih keliatan gemuk sich, soalnya dia pendek coba kalau dia tinggi sudah ideal tuh berat badannya. Pada saat itupun temanku mengundangku untuk acara perpisahan sekolah tapi diadakan di rumahnya, dan persyaratannya harus membawa pasangan cewek.  Nah, disitulah pacarku tertantang untuk mengubah paradikma dari teman ku yang mengatakan “Rizal pacaran sama cewek gemuk”.

Akhirnya dia pun diet mati-matian, aku lagi dan lagi melarangnya untuk diet. Tapi dia tetap memaksakan dirinya untuk diet mati-matian, mana waktunya hanya seminggu lagi.

Tiga hari setelah dia diet, emang ada perubahan yang signifikan menurutku badannya keliatan agak kurusan. Tapi wajahnya kelihatan pucet, aku pun menanyakan hal itu padanya. Katanya dia sehari  sekali makan terus di campur dengan minum obat diet, akupun khawatir dengan niatnya menurunkan berat badan. Setelah lima hari badannya banyak perubahan, dia agak kurusan bisa di bilang 90% dietnya berhasil. Hari ke enam pun aku mengajaknya untuk ketemuan, untuk membeli baju buat di pakai di acara temanku. Dan wajahnya emang keliatan sangat pucet, sampai-sampai kita berapa kali harus istirahat sebentar karena dia kecapean. Setelah mendapatkan baju yang cocok, kitapun balik kerumah untuk istirahat. Aku pun titip pesan untuk malam ini makan saja, terus stop untuk minum obat diet. Eh, tau-tau dia masih merasa kurang dengan ukuran badannya kayak begitu.

Paginya terdengar di telingahku satu berita yang tak bisa ku lupakan sampai sekarang. Beritanya adalah “Pacar aku Meninggalkan ku tuk selamanya”. Aku pun awalnya tidak percaya dengan berita yang datang kepadaku, akhirnya akupun pergi kerumahnya. Sampai dirumahnya, bapaknya langsung memukulku, dengan alasan “karena akulah putrinya semata wayang Meninggal”. Aku pun berpendapat yang sama seperti bapaknya, “memang akulah penyebab kematian anak bapak semata wayang”. Akulah yang pantas mati, ibunya pun memberikan aku 1 buku yang katanya semalam di titipkan kepada ibunya untuk diberikan kepada ku, “nak, ini ada buku titipan dari Lenda”. Aku pun membacanya dearynya. Ternyata disitu banyak di tulis kenangan kita berdua, mulai dari hari jadian sampai pada malam itu sebelum dia meninggal.

Dan malam ini pun aku sedang mengenang malam terakhirnya bersama ku di Dunia ini tepat tanggal 14 oktober 2008, atau . Sampai saat ini pun aku tak percaya bahwa dirinya sudah tiada untuk selamanya, Bagiku dia tetap masih bersemayam dalam hati dan fikiranku.

Sekarang aku hanya bisa menitipkan do’a dan tetesan air mata untuk dirimu, Sayangku. Semoga kau kan tetap tersenyum melihatku hidup dalam keadaan seperti ini, hidup dengan menjaga perasaan ini. Tapi kayaknya tidak mungkin ku terus larut dalam penyesalan yang terus berkepanjangan.

Melalui tulisan ini aku pun pengen minta maaf pada mu Adinda tersayang. Saat ini aku pun ingin mengisi sebagian hatiku yang kosong. Bukannya nasehat dirimu bahwa, ku harus mencari pacar lagi setelah kamu pergi tinggalkan ku, itu kamu tulis dalam Dearymu. Dan ku pun sadar, hidupku sekrang di dunia, pastinya aku harus hidup sebagimana Manusia normal hidup.


Itulah cerita asmaraku, yang mungkin sebagian teman-teman juga pernah merasakan pedihnya di tinggal pergi sang kekasih untuk selamanya. Pesan saya, tetaplah mengenangnya, tapi jangan sampai waktu kita terbuang percuma karena mengenang seseorang yang mungkin saat ini dia sudah bahagia bersama tuhan di alam yang berbeda dengan kita. Sekian tulisan saya semoga bisa menjadi motivasi buat para teman-teman cewek, yang suka menduakan cowoknya. Jadilah cewek yang setia sampai akhir masa.

-Salam-

0 komentar :