This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 21 Maret 2013

Secangkir susu di Pagi ini

Ku terbangun dengan alaramku yang berbunyi pukul 04.30 WIB. Sebelum ku masuk kamar mandi, hal yang pertama aku lakukan adalah, memanaskan air untuk membuat kopi atau susu. Setelah itu aku masuk kamar mandi untuk sekedar mencuci muka, sikat gigi, dan wudhu.

Hari ini aku pengen merubah semua kebiasaan buruk ku, mulai dari malas dalam berbagai bidang, dan kebiasaan ngopi pagi yang menurutku, kurang baik untuk tubuh. Makanya ku ganti dengan susu, kecuali sore hari itu bebas mau ngopi atau susu nggak masalah.

Selesai Wudhu, aku langsung memakai kain, mengganti baju yang lebih bersih di lemari dan langsung mengerjakan sholat subuh. Dalam selesai sholat, tiba-tiba ku merindukan keluargaku yang ada di Manado... Entah mereka sedang apa sekarang yah.?

Aku duduk sambil menikmati susu yang ku buat dan online sebentar menunggu jarum jam tepat menunjukkan jam 06.30 WIB. Sambil duduk-duduk, jemariku mulai menari dengan indahnya di atas papan keyboard, menulis satu-persatu yang ada dalam pikiran.


Do'a ku pagi ini 22-03-2013

Aku bagaikan kayu yang di ombang-ambingkan dalam samudera yang luas, nggak tau berakhir dimana.? Ku hanya bisa pasrah dengan semua ini. Mentari berganti bulan dan bulan berganti mentari lagi, sementaraku tak pernah hanya terdiam pada orbitku sendiri.

Hidup membawaku mengerti akan apa yang dirasakan ibu dan bapak untuk mencari biaya hidup. Tidak kerja otomatis tidak makan, kurang bekerja otomatis kurang makan. Siapa yang pantas disalahkan aku ataukah waktu.??

Aku terus berusaha untuk memutar kembali roda kehidupanku menuju bagian atas, tapi apalah dayaku. Begitu roda sudah mulai bergerak perlahan naik, ada-ada saja yang datang menghampiri untuk membuat roda itu terhenti.

Tuhan aku harus bagaimana.??? Aku sudah mulai capek dengan kehidupanku Tuhan. Apa mungkin benar kata abang sepupuku -"Kamu belum siap menerima ini semua, tapi kamu paksakan untuk menerimanya".

Aku sudah tidak tahu lagi mau berbuat apa Tuhan. Tuhan bantu aku untuk menyelesaikan ini semua, aku nggak mau disaatku pulang nanti, aku menyandang manusia yang penuh akan dosa. Tuhan aku tahu kamu tak pernah memberi cobaan kepada makhluk diluar batas kemampuannya.

Tuhan yang maha pengasih, kasihanilah aku... Aku yang tak berdaya ini memohon bersujud di hadapan-Mu. tuk meminta pentujuk jalan mana yang harus ku tempuh, jalan mana yang harus ku susuri  sampai ku menemukan arah cahaya yang akan membawaku pada kedamaian.

Tuhan yang maha penyayang. sayangilah aku dan keluargaku, sanak saudaraku, dan sahabat-sahabatku. Ampunilah dosa yang mereka lakukan selama ini, baik disadari ataupun tidak disadari.

Tuhan aku tak pintar berdoa, tapi aku yakin Engkau maha tau apa yang ada dalam hatiku, apa yang sebenarnya keperluanku. Maka dari itu Tuhan... Tolong dengar do'a ku dipagi hari ini Tuhan. Aamiin...Aamiin..Aamiin..

Selasa, 19 Maret 2013

Rasa cinta Versi Gita gutawa dalam film "Love In Perth" dan versi gue



Hellow..
Versi cinta Gita gutawa di film Love In Perth –“Rasa yang paling nora adalah Cinta, Cinta membuat dia gagal ujian”.

Dan cinta Versi  gue adalah hamper mirip dengan versi “Gita Gutawa”, Bedanya cuma gue nggak bisa menyatakan cinta ke-dia yang gue cinta, dan menyebabkan gue kehilangan kesempatan untuk mengatakannya, dan sampai saat ini rasa cinta yang terus ada dalam hati gue membuat gue cemburu ketika melihat dia dengan orang lain. Dan rasa cemburu itulah yang menyebabkan gue gagal dalam ujian.

Aneh… kadang gue berfikir ini hanya sebagai cobaan buat gue, tapi cobaan kok berkelanjutan sampai saat ini.? Yang jadi pertanyaan ini cobaan ataukah hukuman.? 

Oooh Tuhan, kenapa rasa cinta bisa membuat gue nggak bisa untuk menjalani hari-hari gue.? Kenapa rasa cinta itu begitu manis disaat kita lagi bersama dengan pasangan.? Dan bakalan rasa pahit ketika kita nggak bisa memiliki orang yang kita sayang.? 

Buat kawan-kawan Thank’s for day… hmmm, karena hari ini khususnya malam ini kalian telah banyak memberikan masukan digue, tapi Sorry gue nggak bisa merealisasikan masukkan kalian dan janji gue kekalian, selagi gue masih sekelas dengan dia yang gue cinta. Jujur saja, gue nggak bakalan kuat ketika mendengar suaranya, ketika melihat senyumnya yang semua itu bukan untuk gue. Bicara bukan tentang gue, melainkan tentang orang yang dia sayang. Senyum bukan buat gue, melainkan buat orang yang disayang… Sakit hati gue kawan….

Gue janji di tahun depan, pasti gue bakalan tebus semua janji-janji gue saat ini. Tuhan seandainya gue bisa meminta, gue hanya meminta satu Tuhan “Tolong cabut rasa cinta ini”.

Senin, 18 Maret 2013

Dear diary 18-03-2013

Dear diary…
Gue merasa binggung mengapa sikap gue ke kaum hawa agak kaku. Gue bukanlah tipe cowok romantis lewat kata-kata, jangankan ngucapin selamat pagi cinta atau ngucapin kata-kata romantis lainnya aja gue nggak bisa.

Kadang gue berfikir kalau ini turunan dari bokap gue, karena emang faktanya mengatakan kayak gitu. Bokap gue aja nikah di usia kurang lebih kepala 4 atau sekitaran 40an tahun. Tapi anehnya bokap gue nikah sama nyokap yang berumur belia atau sekitaran 17-19 tahun. Tapi bokap gue tipe cowok yang setia kok, dan diusia 40an tahun dia masih proaktif, buktinya Gue dan ke-2 adik gue lahir didunia. Heheheh J Sorry Ayah…

Hmmm… Kembali lagi ketopik yang tadi, sampai sekarang gue ngerasa canggung banget ketika gue dekat dengan seorang cewek. Setiap kali gue pengen mengatakan rasa hati gue ke gebetan gue, pasti ada aja hal yang membuat gue seakan nggak bisa ngomong.

Jangankan ngomong romantis aja kecewek, nembak cewekpun seumur hidup hanya sekali, itupun lewat sms. Seandainya Almarhumah masih ada pasti dia akan menertawai pengakuan gue ini, tapi sayang dia sudah kekal dialam sana. Beliau salah satu gadis dari 10 gadis yang pernah gue dekati, dan beliau juga adalah gadis pertama dari 10 gadis yang gue pacari, dan beliau juga salah satu gadis dari 10 gadis yang berkata –“Kamu cowok yang pertama yang gue kenal kaku dihadapan cewek”.

Aneh banget, cita-cita gue pengen lebih baik dari bokap, yah setidaknya ada kemajuan sedikit dari segi asmara. Bokap nikah diusia 40an, nah gue harus nikah diusia maximall 30an deh. Nah, gimana mau nikah diumur 30an, sampai sekarang aja gue belum punya calon yang tepat. 

Kadang gue pengen teriak untuk ngebebasin hati gue yang terus bimbang diantara pacaran yang konsekuensinya : hamil, duit habis, dan nikah mudah. Sementara pilihan satunya adalah nggak pacaran, tapi konsekuensinya : diledek teman karena nggak malam mingguan, nggak ada yang ngucapin selamat pagi atau selamat tidur cinta, intinya aja cemburu ketika ngelihat teman-teman pada jalan-jalan sama pacarnya masing-masing.

Gue nggak nyalahin bokap, karena gue juga bersyukur punya bokap yang mati-matian ngejar cinta sejatinya selama kurang lebih 3 tahun non stop. 

Dalam pikiran gue, kok bisa yang gue tahan dengan status “Jomblo seumur hidup” yang diberikan kawan-kawan gue ke gue. Masa iya gue diledekin tiap malam minggu Cuma pacaran sama laptop, atau ngurung diri dikamar ditemani dengan 1 atau 2 kaleng bir. Tapi nggak apalah karena dalam kamus cinta gue –“cinta nggak selamanya harus dengan pacaran, karena kalau cinta udah mateng pasti bakalan jatuh ketanah dengan sendirinya, well  kita nggak usah memaksakan buah itu jatuh disaat mudah, karena rasanya bakalan asin, atau pahit.

Selasa, 12 Maret 2013

Kenangan Indah SMA, Walaupun Pahit Tuk di Kenang


Selamat Malam.!!

Malam ini saya mau menulis tentang kenangan 5 Tahun silam, dimana saya baru duduk dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Bicara soal sekolah apalagi SMA sama artinya kita bicara “Cinta, Puber, Berantem, Tauran, Contekan”. Dan jika diceritakan saat ini dimana saya sudah lulus dari SMA maka sama artinya dengan “Kenangan”.
Gerbang menuju SMA yang saya yakin paling ditakuti oleh siswa baru adalah “Ospek”. Yaps… Dimana-mana siswa baru paling takut dengan namanya ospek. Kadang saya binggung sendiri, ospek itukan diselanggarakan oleh “Osis”,  padahal osis itu dikelola oleh siswa yang dipilih untuk mengelolanya. Nah… Intinya Kenapa sih siswa baru lebih takut kakak seniornya daripada guru-guru, padahal kalau mau difikir guru-gurukan yang lebih kejam kalau dikelas, dan salah satu orang yang menentukan nilai kita semua. Benar nggak.????

Setelah kita melewati gerbang pertama, bukan berarti kita sudah lolos dari rintangan dan halangan. Masih banyak halangan dan rintangan yang menanti kita dikemudian hari, biasanya menurut pengalaman saya selama duduk di bangku SMA selama 4 Tahun. Heheheh… Sorry 4 Tahun bukan karena saya nggak naik kelas atau saya bodoh, saya nggak seperti itu, malah saya Genius orangnya… Serius nggak bicara bohong.!!! Mau tau ceritanya.?? Makanya ikutin terus yah.!!!

Jadi setelah ospek selesai, bukan berarti kita sudah aman untuk menghirup atmosfer pendidikan SMA. Banyak hal yang pasti kamu temui didunia SMA yang bisa membuat Anda semangat untuk sekolah dan bisa membuat Anda malas untuk sekolah. Hal yang bisa membuat Anda semangat untuk sekolah adalah “Sahabat dan Cinta”. Dan hal yang bisa membuat Anda bosan atau malas untuk sekolah Adalah “Cinta dan Sahabat juga”. Yupss,, 2 hal ini yang bisa mempengaruhi pasang surut emosional kita untuk berangkat atau tidaknya kesekolah. Nih satu-persatu bakalan saya bahas….!!!

Mengapa saya bilang Cinta dan sahabat bisa memengaruhi kerajinan dan kemalasan kita kesekolah.? Jawabannya –“karena cinta dan sahabat adalah orang yang paling dekat dengan hati kita, dan hatilah yang mengontrol emosi kita. Jika cinta dan sahabat sudah menggores luka dihati kita, akankah kita pengen melihatnya lagi berdiri didepan kita.?”

Ketika cinta sedang tumbuh dalam hati kita, pasti kita bakalan rajin untuk menyiramnya dengan air rindu… Bukan begitu.? Jadi gini… ketika cinta jatuh cinta pada seseorang katakanlah Gebetan, pasti kita akan sesering mungkin dan bahkan sepagi mungkin berada disekolah untuk mengucapkan “selamat pagi cantik”, atau “selamat pagi Ganteng”… Benar nggak.??? Ngaku aja deh, Saya juga pernah mudah.!! Ahahahhaha.
Diatas tadi saya bahas tentang “Manisnya Cinta”, tau nggak..? Cinta itu juga ada pahitnya. Seperti orang bijak bilang –“Cinta itu seperti coklat… Manis, Namun Coklat juga ada yang pahit”.

Bicara pahitnya cinta, Saya adalah jagonya… Secara saya dari SMA selalu merasakan pahitnya cinta, nggak pernah merasakan manisnya cinta. Pahitnya cinta, ketika Anda sudah dekat dengan si gebetan selama, yah katakanlah 3 bulan. Selama 3 bulan itu Anda sudah banyak berkorban buat dia, merelakan uang jajan habis hanya untuk traktir dia makan, nonton, atau sekedar jalan-jalan mengelilingi Mall sampai capek. Dan begitu Anda mau tembak si gebetan, ternyata dia sudah ditembak duluan sama teman atau musuh Anda di sekolah. Apa yang Anda rasakan.??? Pasti Anda merasakan sesak didalam dada, seperti ada yang menganjal disaluran pernapasan. “Namun nggak usah takut ketika Anda jatuh cinta, karena jatuh cinta membawah Anda bisa melihat dunia dengan mata kedewasaan”.

Saya sempat waktu SMA jatuh cinta sama gadis yang bernama “Musdalifa Badoh”. Sorry,,, Sedikit curhat… Nggak apa-apakan.? Jadi begini ceritanya, waktu itu saya masih duduk dikelas 1 atau lebih popular untuk saat ini kelas X. Aku sekelas dengan dengan Musdalifa, kesehariannya Musdalifa itu orangnya nggak sempurna-sempurna banget sih… Tapi karena namanya hati sudah bicara, apa lagi jika ini mengenai cinta… mau berbuat apalagi.? Kurang lebih 1 semester saya deket dengan gadis yang menyisahkan kenangan sampai saat ini, setelah Mantan saya meninggal saat kelas 3 SMP kemarin.

Jadi ketika masuk seusai libur semester, saya mencoba mengatakan apa yang dirasakan oleh hati selama dekat dengan Beliau. Saat saya mau mengatakan rasa yang ada, ternyata pagi itu Beliau diantar sama seorang Pria, yang katanya pacar Beliau… Saat itu juga saya mental saya Down seketika, awalnya semangat membarah, tiba-tiba menjadi padam hanya karena cinta kandas dipersimpangan jalan… Ceeeileh Persimpangan jalan… Hahahahha.

Dari tadi saya bicara Cinta mulu, sekarang saya mau membahas Sahabat. Sahabat ini juga faktor penentu Anda betah atau nggaknya disekolah. “Ketika Anda punya sahabat yang sehati, pasti Anda bakalan bosan meninggalkan hari-hari Anda tanpa terisi cerita didalamnya”. Kata Orang Bijak –“Ketika sifat Anda berandalan, keras kepala dan suka melawan, pasti bakalan ditanya siapa sahabat Anda. Dan jika sifat Anda baik dalam kehidupan, patuh kepada kedua orang tua, Pasti bakalan ditanya siapa sahabatnya”. Nah… kalau kita mendalami kata bijak diatas, maka kita bisa menarik kesimpulan “sahabat itu adalah orang yang bisa merubah sifat kita selain kedua orang tua kita, karena mereka adalah orang terdekat setelah Orang tua dan Cinta.

Bicara mengenai sahabat… saya punya cerita sendiri tentang sahabat, walaupun saya orangnya malas bergaul. Cerita saya ini sekaligus menjawab pertanyaan “Kenapa saya menempuh pendidikan SMA selama 4 Tahun, bukan 3 Tahun”.

Begini Ceritanya…!!!

Semenjak kelas satu saya orangnya pendiam, jarang bergaul, paling bergaulnya disaat lagi pengen saja. Karena saya pendiam… yah, tau sendiri orang pendiam dikelas,,, sering sekali dijadiin bahan cengan oleh teman-teman sekelas. Saya masih hafal nama teman-teman yang sering Nge-Cengin saya waktu itu “Hidayat Abdullah, Hardianto Datunsolang dan Afandi Patih”… Sebenarnya masih banyak lagi, tapi karena ke-3 orang ini yang selalu berbuat usil kepada saya waktu itu makanya saya masih hafal nama-nama mereka sampai detik ini.

Hidayat Abdullah dan Afandi Patih ini adalah teman saya dari kelas 1, sedangkan Hardianto Datunsolang teman saya kelas 2 semester 2 karena dia siswa baru saat itu. Saya bukan hanya di Cengin disekolah, tapi saya sering di “bully” juga. Hampir setiap hari saya selalu menahan rasa emosi, karena hampir setiap hari saya selalu mendapatkan ancaman, pukulan… yah, mungkin hanya sekedar becanda menurut mereka, tapi menurut saya sudah sangat-sangat berlebihan. Perlakuan ini saya rasakan sampai kelas 3, karena saya dan mereka terus sekelas sampai kelas 3. Sampai pada akhirnya kesabaran saya telah sampai pada batasnya, waktu itupun saya mencoba menjebol “Password facebook” Hardiyanto Datunsolang dan ternyata berhasil saya jebol. Dengan menggunakan account jejaring sosial miliknyalah saya, mencoba membalas semua rasa sakit yang saya alami selama 1 Tahun 6 Bulan. Mungkin teman-teman yang sedang membaca tulisan ini bertanya-tanya “Kenapa hanya Account Hardianto saja yang saya Jebol.?” Jawabannya –“Karena sebagian kesakitan yang saya rasakan sejak katakanlah 3 Tahun silam itu hanya karena perlakuannya kepada saya”. Teman saya Hidayat Abdullah orangnya juga suka nge-cengin saya, tapi nggak dengan fisik begitupun dengan Afandi Patih. Lain dengan Hardianto Datunsolang, Sudah nge-cengin Plus di bully.

Akhirnya saya berhasil membuat dia merasakan betapa sakitnya dipukul, ditampar, diijak. Tapi dia juga berhasil mengajarkan saya tentang rasa dendam yang tak ada gunanya, kurang lebih kata bijaknya “Semakin keras bolah yang Anda lemparkan ke-dinding, maka semakin keras juga bolah itu berbalik kepada Anda”. Karena sifat Dendam sayalah yang membuat saya mengecap dunia pendidikan SMA selama 4 Tahun.

Bagi teman-teman lama saya yang mungkin saat ini sedang membaca tulisan ini, apalagi tokoh-tokoh yang saya sebutin satu persatu diatas, melalui Tulisan ini saya minta maaf. Tulisan ini saya buat bukan untuk menghidupkan api dendam 4 tahun lalu yang sudah lama padam.

Dan pesan saya kepada teman-teman pembaca lainnya, “Seberapa sering dan seberapa sakit kita dibully atau di Cengin pada zaman SMA, pasti bakalan indah jika dicerita kembali setelah kita terpisah jauh dan lama dari mereka yang sering cengin kita, yang sering Nge-Bully kita”.

Buat Hardianto, saya minta maaf kawan. Saya bersyukur bertemu dengan Anda waktu itu, karena Anda sudah mengajarkan saya tentang banyak hal, walaupun cara mengajarnya saya kurang suka. Semoga kita bertemu dilain kesempatan kawan J




~ Man Model Manado ~

Nafsu-Akal, Pria-Wanita

Selamat Sore menjelang Malam...!!!

Kadang aku berfikir manusia zaman bagai "Bagai kerbau yang dicocok hidungnya". Mengapa saya beranggapan seperti ini.? Jawabanny simple -"Pada dasarnya sifat manusia itu baik, akan tetapi karena duit membuat manusia silau akan kehidupan, membuat manusia lupa akan Tuhan, membuat manusia gelap mata menentukan jalan".

Tuhan telah menciptakan "Nafsu" untuk menggodah kita, tapi Tuhan juga menciptakan "Akal" untuk kita berfikir hal yang akan kita lakukan sebelum bertindak. Akan tetapi Manusia zaman sekarang lebih suka menggunakan "Nafsu" untuk melakukan segala hal. Memang Nafsu ini jika digunakan dijalan yang benar hasilnya bisa benar, akan tetapi jika digunakan dijalan yang salah hasilnya juga salah.

Banyak orang tidak sadar kalau dia sudah terpengaruh oleh bujukan nafsu untuk memutuskan atau melakukan berbagai hal. Harta, Tahta, dan Wanita ke-3 faktor inilah yang paling disukai nafsu. Manusia dimana yang tak suka dengan Harta, dan Tahta.? Lelaki dimana yang tak suka melihat wanita cantik yang setengah telanjang didepan mata atau bahkan telanjang sepenuhnya didepan mata.?

Aneh memang, kalau mau di fikir-fikir lagi "Apa sih enaknya menjadi jutawan atau milioner.?" Kalau tiap malam harus bangun untuk mengecheck semua harta yang kita miliki.?
"Apa sih enaknya tahta.?" Kalau tidak bisa abadi.?
"Apa enaknya wanita, kalau bukan buah dadanya dan selangkangannya.?" Bukankah lebih enak wanita disurga daripada wanita di Dunia.?

Coba perhatikan ketika pria bertemu dengan wanita, pasti mata pria langsung menyoroti wajah, turun kebuah dada, dan turun lagi keselangkangan. Para pria nggak usah mencoba menutupi akan hal ini, karena aku juga pria dan ini aku ceritakan secara aku pria.

Senin, 11 Maret 2013

Dini hari, saksi bisu kelaparan Gue

Selamat Pagi...!

Pasti semua sudah pada tahu nama gue, status yang gue sandang sekarang. Bagi yang belum pada tahu, nama gue Rizal, status gue Mahasiswa disalah satu universitas swasta di kota Depok.

Akhir-akhir ini gue ada sedikit permasalahan disegi Ekonomi yang menyebabkan perkembangan gue atau aktivitas harian gue sedikit terganggu, dan bahkan sangat terganggu. Masalah ekonomi yang sedang gue hadapi ini berakar dimana harga hasil penjualan kebun menurun drastis dan mengakibatkan pemasokan ekonomi keluarga agak sedikit tersendat, dan bisa dikatakan lumpu total jikalau harga nggak naik sampai bulan depan.

Masalah ekonomi ini telah memaksa gue untuk menghemat, menekan angka pengeluaran kehidupan gue selama di Depok, bahkan kuliah gue terancam cuti karena biaya kuliah semester ini agak terlambat dibayar.

Masalah ekonomi ini menambah beban fikiran gue. Awalnya gue hanya berfikir kuliah, dan bertahan hidup di tempat yang jauh dari sanak saudara dan handai tolan, dan sekarang gue harus berfikir masalah mencari uang untuk bisa melanjutkan kuliah atau setidaknya bisa bertahan hidup di Depok.

Masalah ekonomi ini membuat gue mengerti akan pentingnya uang dalam kehidupan, uang bisa kedudukannya kedua setelah Tuhan. Bahkan sempat gue berfikir uang adalah segelanya, tanpa uang kita tidak bisa beramal. Saking pentingnya uang bagi gue, akhirnya gue memutuskan untuk mencoba mencari pekerjaan atau setidaknya mencoba menjual barang orang lain dengan harga yang gue naikin sedikit sebagai keuntungan gue.

Uang...Uang... dan Uang yang berada terus dalam pikiran gue, gimana gue bisa membiayai kuliah atau setidaknya bisa mengurangi beban perekonomian keluarga. Kadang gue merasa malu kepada adik-adik gue, secara gue paling tua, dan anak laki satu-satunya. Gue 4 bersaudara, 3 orang saudara kandung termasuk gue, dan 1-nya saudara angkat. Semuanya sekolah dan kuliah di tempat jauh dari kampung halaman, bahkan bisa dibilang beda pulau. Inilah yang membuat roda perekonomian agak sedikit rusak karena nggak sanggup menahan beban pengeluaran yang semakin memberatkan saja.

Dalam hati gue selalu mengerutuh, berteriak menjerit untuk meminta keadalian. Tapi pada siapa gue harus meminta.? Pada President.? Dewan Perwakilan Rakyat.? pada Mentri.? atau pada Elit politik Negeri ini.?

Jumat, 22 Februari 2013

Senjah Kehidupan

Senjah yang indah, dimana mentari sudah mulai kembali keperaduannya, dimana burung mulai sibuk mencari tempat untuk beristirahat dari malam yang buas, dimana langit memerah dengan indahnya.

Sayangnya senjah yang indah ini tak membuat hati Rizal indah seperti indahnya senjah. Hmmm, mungkin karena dia belum terbiasa tinggal tanpa sanak saudara, tanpa ada yang bisa memeluk dan mendekapnya dengan penuh kehangatan keluarga.

Rizal berasal dari Manado, yang merantau dengan tujuan kuliah dan membanggakan kedua orang tuanya. Karena efek dari merantau tak ada yang mengawasi, dan juga efek dari perekonomian keluarga yang membuat Rizal kebingunggan mencari solusi dari masalah demi masalah yang terjadi karena tekanan pergaulan dan ekonomi.

Awal Rizal kuliah semuanya baik-baik saja, nggak ada keluahan yang terlontar dari bibirnya. Lama kelamaan faktor ekonomi mulai mengerogoti semangatnya. Rizal yang baru duduk disemester 1 disalah satu universitas, memang hanyalah anak dari keluarga yang tak miskin dan juga tak kaya.

Rizal terlahir dari orang tua yang bisa dibilang berpenghasilan musiman. Jika harga hasil pertanian membaik otomatis Rizal bisa hidup dengan baik diperantauan, dan jika harga hasil pertanian memburuk maka mimpi buruklah bagi Rizal.

Bahkan Rizal sempat dikagetkan dengan satu ucapan orang tua –“Ayah sudah nggak bisa membiayai perkuliahanmu untuk semester depan”. Ucapan yang bisa dibilang singkat, tapi bermakna luas bagi seorang anak petani seperti Rizal.

Diapun perlahan-lahan mulai memutar otak, mensiasati ganasnya kehidupan metropolitan. Satu persatu bisnis dia coba lakoni hanya demi mengurangi biaya hidupnya. Bisnis kecil-kecilan sampai sedikit tergiur dengan bisnis terlarang dan terharam.

Kerasnya kehidupan membuat Rizal sadar akan satu hal –“Mencari sesuap nasi di negeri ini sungguhlah tak mudah”.

Entah sampai kapan derita ini akan selalu dirasakan Rizal. Andai ada seorang pemimpin yang bisa mensejahterakan Rakyatnya, andai ada wakil Rakyat yang sadar akan kelaparan Rakyat dimalam yang digin.

Ooo, Pemimpin kapan Anda bisa memahami orang kecil seperti Rizal dan anak-anak dari petani yang lain.?

Ooo,,, Wakil Rakyat yang terhormat. Kapan Anda bisa mewujudkan permintaan Rakyat tanpa ada kata “PUNGLI”.?

Wahai para pemimpin tataplah kami sebagaimana Anda menatap manusia, bukan menatap Hewan.

Wahai Para pemimpin mau dibawah kemana INDONESIA ini.?

Wahai Para pemimpin khususnya pak Presiden, kami telah bosan mendengar “AKU TURUT PRIHATIN, atau AKU TERUT BERDUKA CITA” yang terus keluar dari mulut tanpa tindakan nyata yang tertuang dalam tingkah dan perbuatanmu.

Memang kami rakyat kecil yang tak ada apa-apanya di Mata kalian, tapi sadarkah kalian –Tanpa ada suara kami, kalian pasti takkan bisa duduk disinggahsana yang mewah bertaburkan berlian dan emas.

Wahai para pemimpin…. memang kami hanyalah segerombolan semut merah yang kecil, tapi ingat gigitan satu ekor semut saja bisa membuat gatal yang tak berkesudahan, apalagi jika digigit ribuan atau bahkan jutaan semut merah…. Bisa dibayangkan betapa pedih rasanya.

Rabu, 20 Februari 2013

Kisah Cinta Yang Salalu Kandas


Ini ada sebuah kisah perjalanan asmara dari seorang pria yang bernama Rizal Gelu yang selalu berujung kandas.

Sejak SD Rizal selalu melirik gadis-gadis cantik di kelasnya. Saat pulang sekolah pasti ada saja bahan untuk diceritakan kepada kedua orang tuanya mulai dari sini gadis ini cantiklah, si gadis itu imutlah, si gadis itu pinter dan cantik, pokoknya tiada hari tanpa cerita tentang gadis, dan anehnya satupun gadis yang menjadi tranding topic disaat makan malam nggak ada yang didapat oleh Rizal.  

Waktu membawahnya harus pindah daerah karena ada orang tua Rizal pengen menyekolahkan anaknya diwilayah perkotaan. Disaat itu Rizal duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) lebih tepatnya kelas 2 SMP. Pada semester 2 kelas 2 Rizal terpaksa mengikuti kemauan orang tuanya untuk pindah.

Ya… dari desa kekota. Saat menginjak SMP Rizal sudah nggak membicarakan gadis lagi disaat makan malam, mungkin karena sering diketawain sama kedua orang tuanya jadinya Rizal merasa malu.

Kisah cinta si Rizal ini dimulai sejak SMP kelas 2 semester ke-2 atau lebih tepatnya ketika Rizal menginjakkan kakinya di perkotaan dan kandas disaat SMA kelas 1.

Yah… sebenarnya kisah cinta Rizal bukan kandas karena putus, tapi lebih tepatnya kandas karena si gadis meninggal dunia.

Hanya sedikit cerita tentang Almarhuma, Beliau meninggal karena faktor depresi berat yang menyebabkan dia mengkonsumsi obat penurun badan dibatas dosis yang ditentukan oleh dokter. Dan penyebab Almarhuma mengkonsumsi obat penurun badan adalah Rizal,,,, yah… Rizal, karena dia ingin membahagiakan Rizal dengan menurunkan berat badannya.

Entah mengapa perjalanan asmara Rizal selalu kandas, terus semua gebetan Rizal lahir di bulan November. Mulai dari Almarhuma, sampai 3 gebetan yang lain. Apa ini kutukan.?? Atau hanya sebagai pembelajaran semata.


-Bersambung-

Selasa, 19 Februari 2013

Sang Pahlawan Cinta


Pada tahun 1951 lahirlah seorang pahlawan cinta dari keluarga yang sederhana. Pahlawan cinta itu dari kecil sudah terbiasa pindah-pindah daerah, maklum saja pahlawan cinta itu lahir dari keluarga yang menyandarkan hidup keluarganya pada pasar tradisional. Karena efek dari pindah-pindah daerah membuat pahlawan cinta ini kurang mendapatkan teman, dan otomatis menjadi lebih pintar dalam bidang perekonomian.

Seiring waktu berjalan, pahlwan cinta itupun tumbuh menjadi remaja yang terbiasa dengan jual beli, hitung menghitung untung dan rugi. Sampai masa remaja pahlawan cinta ini terus pindah-pindah daerah, kadang didaerah itu kadang didaerah ini. Sampai waktu membawah pahlawan cinta menetap disalah satu perkampungan kecil dimasa itu.

 Dalam perkampungan itu pahlwan cinta mulai beradaptasi dan bersosialisasi dengan kawan sebaya dengannya. Dalam perkampungan itu ada seorang wanita yang berhasil memikat hati sang pahlawan cinta, wanita itu lebih mudah jauh dari pahwalan tersebut. Kurang lebih usia mereka terpaut sekitar 20-21 tahun bedanya.

Mulai disinilah pahlawan cinta itu mendapatkan teman yang bisa dibilang sahabat seperjuangan, nah sahabatnyalah yang menjembatani pahlawan cinta menemukan jodohnya. Kurang lebih 3 tahun usaha dari sang pahlawan cinta untuk bisa menaklukkan hati sang pujaan hatinya. Tahun pertama curi-curi pandang saja, tahun kedua mulai kenalan, dan tahun ketiga action dimulai.

Kurang lebih 30 kali bolak balik sahabat dari sang pahlawan cinta ini untuk mengantar surat kepada sang bidadari yang diincar sang pahlawan, yah maklumi aja ditahun 1988 itu belum ada namanya handphone jadi semuanya berbasis surat yang ditulis tangan.

Selama 30 kali bolak balik masih aja ditolak. Sang pahlawan nggak putus asa dalam hal ini. Semangatnya mucul lagi dikarena sang pahlawan bisa melihat karekter cewek yang masih labil-labilnya,,, yah itu menjadi nilai plus bagi sang pahlawan yang bisa mengetahui keinginan sang wanita sebelum sang wanita itu ngomong terus terang.

Akhirnya perburuan terus berlanjut, sampailah pada titik dimana sang buruan sudah kehabisan nafas untuk lari lagi. Saat itulah sang pahlawan masuk kedalam kehidupan wanita pujaan hatinya, melumpuhkan semua organ gerak sang wanita, dan menjinakkan sebongkah daging yang terdapat dalam tubuh wanita tersebut yaitu hati.

Ooo iya, profesi sang wanita adalah sebagai penjual kue keliling, dan seorang pedagang dipasar tradisional yang saat itu berumur sekitar 16 mau masuk 17 tahun. Hubungan keduanyapun berlanjut, yang awalnya berstatus buruan, sekarang berubah status menjadi pacaran.

3 bulan sudah hubungan itu berjalan, sang pahlawan tiap malam minggu selalu mengapeli sang pujaan hati, tapi cara mengapelinya berbeda dengan zaman sekarang. Zaman sekarang mah, pacarannya udah pada aneh, sang gadis diperbolehkan keluar rumah malam-malam, kalau nggak janjian lewat handpone untuk ketemuan dimana, dan tempat-tempat ketemuan juga sudah mendukung anak-anak remaja untuk berbuat mesum. Kalau zaman dahulu mah cara mengapelinya, yah hanya kerumah sang gadis duduk, ngopi, ngobrol, dan yang paling bikin emozi itu kadang kalah orang tua dari gadis itu suka ikut duduk bersama-sama dengan anak gadisnya. Selama 3 bulan sang pahlawan terus bersabar mendekati orang tua dari sang gadis, karena menurut sang pahlawan “Dekati dulu hati orang tuanya, pasti hati sang anak bakalan ikut mendekat”, mungkin sang pahlawan mengambil contoh, dari Induk ayam dan anak ayam... Begitu kita tangkap induk ayam, pasti anak ayam nggak bakalan jauh2 dari induk ayam. Kalau istilah zaman sekarang mungkin berbeda yaitu “Dekati dulu selangkangannya baru orang tuanya merestui hubungan anaknya dengan Engkau”, yah mungkin seperti itu… dan telah terbukti dengan banyaknya wanita hamil diluar nikah.

Sang pahlawanpun berniat untuk meminang sang pujaan hatinya, mungkin karena sang pahlawan takut digasak orang. Akhirnya sang pahlawan mengatakan niat baiknya itu kepada sang wanita terlebih dahulu, takut mengatakan langsung kepada kedua orang tua sang wanita,,, yah mungkin takut sang wanita kaget. Ternyata analisanya berbeda jauh dengan jawaban dari sang wanita –“Jika memang kamu serius denganku, maka kamu harus serius mengatakan kata hatimu kepada kedua orang tua ku”. Mendengar jawaban ini sang pahlawan langsung menghampiri kedua orang tua dari gadis yang telah mengisi hatinya.

Nggak menunggu lama, sang pahlawan langsung mengutarakan niat baiknya ini kepada kedua orang tua gadis pujaan hatinya. Dan jawaban dari sang ayah dari gadis pujaannya –“Jika memang kamu serius untuk melanjutkan hubungan kamu dengan anak saya kejenjang yang lebih tinggi, maka saya restui, tapi tergantung dari mau atau tidaknya anak saya untuk melanjutkan hubungan ketaraf keluarga”. Sang ayahpun langsung menanyakan hal itu kepada putrinya. Disusul dengan anggukan kepala dari sang putri yang menandakan kalau sang putri siap untuk dinikahi.

2 bulan dari waktu peminangan, akhirnya diadakan acara pernikahan. Nah, disinilah letak kesalahan dari semua orang yang menganggap “Cinta dan kebahagian dibatasi dengan usia”.  Karena paradikma itu sempat membuat keluarga baru ini agak sedikit goyang pendiriannya,,,, yah lagi-lagi ulah dari sang hawa yang mempercayai bisikan iblis yang terkutuk. Mungkin pendirian dari wanita yang mudah hancur ketimbang pendirian pria, makanya iblis lebih mudah mengoda wanita ketimbang pria, dan kelemahan wanita satu ini yang membuat kita diusir dari surga.

Akhirnya kedua insan yang mebina satu keluarga ini berkomitmen untuk menunjukan betapa salahnya paradikma orang-orang. Sekarang sudah 2 orang yang menjadi pahlawan yang melebur dirinya menjadi satu jiwa, membina keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah.

Selang satu tahun dari pernikahan, akhirnya kedua pahlawan itu membuktikan betapa salahnya paradikma orang-orang terhadap rumah tangga mereka. Pada tahun 1994 lahirlah seorang buah hati dari hasil percintaan mereka. Bayi itu diberi nama “Rizal Gelu”…. Iya itulah aku.

Kedua sang pahlawan ini begitu senang dengan kehadiranku ditengah hujatan hebat dari sahabat dan saudara kedua sang pahlawan. Dengan pencapaian ku menjadi bayi sehat nomor 1 se-kabupaten pada saat itu dengan seketika mulut para penghujat mulai terjahit rapi, tapi hanya sebagian.

Masih ada walaupun tingal 5 atau 6 orang yang terus berkokok seperti ayam, sampai dimana aku dan kedua adikku sekolah dan kuliah di tempat yang jauh dari daerahku, dan bahkan disebrang laut dari pulauku “Sulawesi”.

Entah sekarang mereka masih berkokok seperti ayam atau terdiam seperti “Bangkai”.
_TAMAT_