Hari pertama di Kota Manado.
Nggak banyak hal yang berubah semenjak gue tinggalkan nih
kota setahun yang lalu. Banyak bangunan-bangunan baru yang terlihat oleh
mata ini setelah menginjak kota ini dari semalam.
Kota Manado yang terkenal dengan wanitanya. Kota Manado yang
terkenal dengan ribuan paha, malah ada teman gue yang berargument “Jika mau
lihat paha gratis datanglah ke kota Manado, Paha ayam lebih mahal ketimbang
paha Wanita”. Tapi emang faktanya kayak gitu, gue nggak bisa mengelak dari kanyataan
seperti itu.
Jakarta memang banyak juga kayak gitu pamer paha, tapi
kadang mereka pamer pahanya jika di dalam rumah. Nah…. Manado mau beli makanan
atau minuman diwarung yang jarak warungnya dari rumah kira-kira 100M pasti pake
celana pendek dan pendeknya minta ampun, ada yg sejengkal, ada yang 5 jari
kebawa, dan bahkan sudah nggak bisa di bilang celak pendek lagi, tapi di bilang
kancut.
Gue masih mengingat kata teman orang Manado saat gue coba
tegur dia, Katanya “Paha kami (Kaum wanita) itu adalah aset kami, makanya kami
pamer”. Begitu meris mendengar jawabanya, jawaban singkat tapi lumayan menyayat
hati. Apa ini faktor dari politik yang di anut Indonesia saat ini.?? Demokrasi
(Bebas), makanya wanita salah mengartikannya…terkhusus di wilayah Manado.
Bebas…dalam arti bebas berpakaian –“menurut wanita”.
Ini gue dapat dari beberapa sumber yang mengatakan “waktu
zaman pak Harto mantan presiden kemarin, yang pada saat itu politik yang di
anut Indonesia bukanlah demokrasi…tapi waktu itu nggak ada wanita yang pamer
paha”. Jika di fikir-fikir ada benarnya juga.
Makanya wanita-wanita… please
jangan salahkan kami (Kaum Pria) jika ada banyak tindakan pemerkosaan atau
tindakan apapun yang merugikan kalian (Kaum Wanita). Kesalahan yang ada bukan
hanya dari kami (Kaum Pria) yang tak bisa menahan Nafsu bejat kami, tapi itu
semua dari kalian (kaum wanita) yang memancing kami (Kaum Pria) untuk keluar
dari tempat persembunyian. Hahahah. Ikan di mana yang tak mau makan umpan,
walau daging itu terkait di atas mata kail.
0 komentar :
Posting Komentar