Jumat, 18 Januari 2013

Kau Gores luka baru di atas luka lama


Pagi yang indah…
Ku terbangun dari tidurku yang nyenyak, ku tersadar dari mimpiku yang indah .Di temani dengan secangkir kopi hitam, dan sebungkus roti. Jemari ku mulai menari dan terus menari diatas keyboard. Menulis sekata demi sekata di untai menjadi kalimat, di gabung menjadi paragraph.
Akupun mencoba menulis satu per satu perasaan cintaku padanya, dengan harapan dia bisa membaca ini disuatu saat ketika aku dan dia sudah terpisah jauh.
Satu persatu kata mulai terukir indah di dalamt ulisanku, satu per satu indahmu ku tulisdengan kata khiasan, berharapdirimu bisa memahami cintaku ini.Air mataku pun jatuh tak tertahan lagi, membasahi pipi ku ini. Terusku tulis segalanya tentang dirimu berharap kau bisa mengerti perasaanku ini.
Jeritan tangis mulai keluar dalam hati kecil ini, di sebabkan kepenuhan menampung semua perasaanku ini. Sehingga tidak terasa sudah penuh dan meluap melalui tangisan, dan air mata.
Oh pujaan hati kapankau bisa mengerti.?Betapa aku mencintaimu lebih dariapapun. Memang aku tidak ada kebaranian untuk mengungkapkan langsung kepadamu, memang aku hanyalah manusia yang tidak sanggup mendengar penolakan darimu.
Oh Tuhan, apa yang harus aku perbuat.? Hati ini semakin teriris pedih, menyisahkan perih. Raga dan batin ku ini semakin tersiksa, dengan perasaan ini. Seandainya aku bisa meminta sesuatu kepada-Mu Tuhan. Aku akan meminta agar supaya perasaan ini di cabut dari dalam hatiku, karena aku sudah tidak kuat lagi menahan semua derita ini.

0 komentar :