Saya masih bisa mengingat dengan jelas kejadian yang pada hari ini tepat 1 tahun, dan 2 tahun yang lalu. Dimana pada 2 tahun lalu saya sempat melakukan hal yang tidak pantas untuk saya lakukan sebagai siswa kepada guru yang telah mengarjakan berbagai hal kebaikan, tapi itu semua saya lakukan ada alasannya. Jujur sampai saat ini saya nggak bisa memaafkan diri saya sendiri ketika mengingat hal yang pernah saya lakukan 2 tahun silam.
Kejadian 2 tahun silam membuat saya tak bisa mengikuti UN (Ujian Nasional)... Mengikuti yah.... Jadi saya bukan nggak lulus, tapi belum lulus. Penyesalan membawah perubahan pada pola pikir saya, dan satu-satunya yang membuat saya berkata bijak pada saat ini, mungkin karena faktor 2 tahun lalu. Saya masih mengingat dengan jelas betapa frustasinya saya pada minggu-minggu sebelum dan sesudah UN, bahkan sampai sekarang saya masih belum bisa menerima hal itu.
Kejadian itu berawal dari pembulian disekolah, saya terus di buli oleh beberapa rekan siswa sekelas. Pada tahun pertama saya menginjak dunia SMA, saya belum merasakan pembulian itu terjadi dalam hidup saya... tapi begitu saya menginjak kelas 2 SMA, orang yang bertindak sebagai algojo itupun datang dengan kepala botak dia pindah sekolah ke SMA saya. Sampai sekarang jika saya dipaksa untuk mengingat namanya, tangan saya suka gemetar sendiri terasa membayangkan dia berada di depan mata saya... dan saya siap untuk menghajarnya, kepala saya tiba-tiba panas ketika harus mengingat satu persatu kejadian yang pernah dia lakukan dalam kehidupan saya.
Kelas 2 semester kedua, orang yang bernama lengkap "Hardianto Datunsolang". Nama yang akan tercatat lengkap dalam hati dan fikiran saya sampai saya mati mungkin... tapi perlu digaris bawahi
Tercatat lengkap sampai mati itu bukan berarti saya dendam pada beliau... jujur rasanya itu kayak sedikit emosi jika mengingat masa lalu, dan banyak bersyukur mungkin karena dia pemikiran saya bisa berubah, dan bisa menjadi saya yang saat ini.
Yah.... Hardianto Datunsolang adalah orang membuat saya merasa terkucilkan di zaman SMA, dan beliaulah orang yang selalu menepuk kepala saya ketika dia lagi kesal sama guru mungkin, sama teman mungkin... dan anehnya dia juga menepuk kepala saya ketika dia gembira... jadi singkat kata semua rasa yang dia rasakan pasti akan di luapkan ke kepala saya, baik itu rasa kesal,,, atau rasa emosi.
Akhirnya kesabaran saya untuk menahan rasa sakit telah habis sudah. Saya menggunakan apa yah..... hmmm... mungkin bisa dibilang kelebihan yang saya punya waktu itu. Bukan kelebihan sih,,, kayak semacam keberuntungan "Saya membeli nomor undian, dan nomor undian saya menang" semacam itulah.
Saya mencoba membobol
password facebook atau media sosial milik-nya, dan akhirnya saya berhasil
Login kedalam
account FB miliknya. Saat itulah pikiran sehat saya hilang tergantikan emosi yang saya rasakan kurang lebih 1,5 tahun. Saya mengunakan
account FB miliknya untuk mengirim pesan yang tidak senonoh kepada Kepala Sekolah, guru-guru dan beberapa staff pengajar lainnya.
Akhir cerita "Dengan kejadian itu saya menjadi tidak bisa ikut UN tahun 2010-2011".
Saya suka tersenyum geli melihat kembali pengorbanan Ibu saya, yang hampir tiap bulannya menyempatkan untuk datang kesekolah, meminta tolong supaya saya bisa ikut UN lagi tahun depannya... dan pengorbanan Ibu membuahkan hasil yang sampai saat ini saya tak akan bisa melupakannnya...
"Ibu Terimakasih" atas semua yang telah Anda berikan dalam kehidupan saya.
Dan terimakasih juag buat kepala sekolah yang sangat-sangat BIJAK yang pernah saya temui
"Mashar Kinontoa" Terimakasih sekali lagi buat Bapak. Do'a saya semoga amal ibadah Beliau digandakan oleh Allah SWT.
Pada 1 tahun yang lalu saya bisa mengikuti UN, dan lulus.... akhirnya jadilah saya yang sekarang.
Inilah wajah-wajah guru yang telah mendidik kami, lebih terkhusus saya.