Rabu, 24 April 2013

Pada Dasarnya Manusia Pengen di Dengar

Pada dasarnya manusia itu sama, memiliki rasa ingin didengar dan dimengerti. Banyak manusia yang kebingunggan mencari teman yang tepat untuk sekedar menjadi tempat curhatannya mungkin. Tapi banyak juga yang dengan mudah cepat mempercayai manusia yang lain untuk menjadi teman curhatnya, dan ada juga yang mempercayai dunia maya sebagai tempat untuk mengeluarkan segala unek-uneknya, kekesalan dan emosinya.

Kita tidak usah heran kalau status-status di jejaring sosial itu penuh dengan keluhan, penuh dengan cacian dan makian... Ini semua membuktikan jika manusia itu nggak bisa hidup tanpa orang lain.

Faktor yang membuat manusia pengen atau ingin didengar adalah :

1.         Mungkin manusia itu merasa asing diduniannya sendiri, terkucilkan, dan tak punya teman.
2.         Mungkin dia sudah mencoba curhat kepada manusia yang lain, tapi rahasianya malah terbongkar dan dia merasa kalau manusia yang lain tidak dapat dipercaya.
3.         Terlalu banyak beban pikiran yang ditampung dalam pikirannya, sehingga-hingga jiwanya bergejolak pengen mengeluarkan emosinya seketika.

Tiga faktor inilah yang menurut saya sangat-sangat mempengaruhi manusia untuk terus membuka diri di dunia maya, dan saya sangat heran jika ada yang mengatakan jika status-status keluhan yang terdapat dijejaring sosial itu berbauh “Alay”.

Saya mau tanya… jejaring sosial itu dibuat untuk apa.?  Begini deh lebih kongkritnya contoh jejaring sosial misalnya twitter.  Lambang twitter adalah burung, dan sifat burung adalah berkicau setiap saat. Misalnya burung itu kita letakkan didepan rumah, jika ada orang yang datang pasti dia akan berkicau… dan menurut saya wajar jika orang berkicau bagaikan burung, karena dasarnya emang orang pengen didengar dan dimengerti.


0 komentar :